SURAT UNTUK TUHANKU

Sebelum ku mulai hari,
Aku sudah menyebut asmaMu
Ku teriakkan keagunganMu membumbung langit
AKu mengetuk pintu hadiratMu
Tidakkah lirih hatiMu Tuhan?
Tuk merangkul hati dan pikiranku?

Wahai Engkau yang Maha Khalik
Desahan nafasMu menghasilkan bumi,
Jentikan jariMu kami tercipta,
Kebesaranmu tak tersamarkan masa,
KekuasaanMu tak terbendung waktu

Tapi Engkau ya Tuhanku,
Apakah seribu kuasa itu layak membuatmu jauh?
Kau yang maha mendengar,
Dimanakah Engkau saat tangis pengemis kecil hampir menusuk gendang telinga?
Tak kah kau dengar, dendang megah ibu yang kesusahan,
kala ia memerah tak lagi bersusu untuk bayinya?

Engkau yang maha melihat,
Tidak kah kau melirik saat umat mu dizolimi?
Khalifah Mu yang membunuh harapan kaum,
Nama besarmu, menjadi satu alasan untuk kekejaman,
Apakah saat itu Engkau terlalu lama berkedip?

Pemilik dan penentu segalanya,
Apakah skenario picik ini milikMu?
Kau yang maha mampu,
Tak bisakah Engkau hilangkan "pion" derita ini?
Sang Sutradara yang hanya memandang,
Mengapa Engkau adakan pemain pesakitan diceritaMu?

Segera..dan sekarang juga...
Ya wahai Engkau yang maha pengampun,
Katakan "Cut...."
Karna jalan cerita ini terlalu perih
Mengiris terlalu dalam di kulit umatMu

Engkau telanjangi kami dengan kemiskinan,
Engkau membuat kami gila dengan kebodohan,
Kami tersungkur karena kekecewaan,
Engkau membunuh kami karena mempertahakan nama kebesaranMu, Allah

Yang Maha Agung dan disembah,
Apa lagi yang tak kami perbuat bagimu?
Ini kah karya besar Mu?
Karya dan rencana bagi kami yang "katanya" umatMu?

Nyata kami milikmu,
Kami adanya hambaMu,
Alam ini tunduk pada perkataanMu,
Ubah cerita ini ya Allah ku,
Menjadi seuatu cerita baru,
Dengan harapan dan impian damai,
Sebelum kau kembali, tuk berkata "Action......."

2 komentar:

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

Tuhan belum Marah..masih menegur kita,, dengan caranya sendiri...
coba lihat, dengar dan rasakan..
banyak orang miskin sebab banyak orang kaya rakus yang tak mau berbagi.. banyak orang sakit sebab banyak orang sembuh menyianyiakan kesehatannya.. banyak bencanan sebab manusia yang meminta..
perenungan yang mendalam.. sepertinya yang menulis sedang gelisah...

wayang mengatakan...

dear bambang :
akhir2 ini dunia seperti sekedar amarang Pembuatnya. ditengah kesesakan himpitan hidup, sya memang sedang gelisah..akan suatu yang tak pasti, berharapan kecil namun sangat ingin dimiliki :D thanx buat masukannya...

Copyright © 2008 - b@nGkuaNg - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template